Seperih apapun luka yang
terpendam, sesakit apapun perbuatan orang yang menghianatime. Maka bersikapilah
bijaksana, karena didunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Serahkan segala
urusanmu kemahkamah yang tidak ada hakim yang adil kecuali Allah. Dialah yang
Maha Pemberi Keputusan yang terbaik bagi setiap hamba-hambaNya.
Allah SWT senantiasa
membimbing hambanya menjadi manusia yang lebih baik dan bijaksana melalui
sebuah ujian. Jika demikian maka akan dibukakan ilmu yang tidak pernah dia
dapatkan sebelumnya… Diriwayatkan bahwa kunci Baitul Maqdis
dipegang oleh Sulaiman bin Daud a.a., beliau bangun hendak membukanya, namun
beliau mengalami kesulitan, lalu beliau meminta pertolongan manusia, ternyata
mereka juga kesulitan, begitu juga dengan jin. Beliau duduk dalam keadaan
sangat sedih, beliau mengira bahwa Tuhannya telah mencegah dirinya membuka
Baitul Maqdis. Tatkala beliau dalam keadaan semacam itu, datanglah seorang yang
lanjut usia berjalan dengan tongkatnya, dan orang itu termasuk penasehat Daud
a.s. Orang itu bertanya, “ Wahai nabi Allah, mengapa aku melihatmu bersedih?”
Beliau menjawab, “Aku bangun malam untuk membuka pintu ini, namun aku
kesulitan. Dan aku meminta pertolongan manusia dan jin namun mereka mengalami
kesulitan juga”. Orang tua itu berkata, “ Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa
kalimat yang diucapkan ayahmu ketika mengalami kesulitan, lalu tersingkaplah
olehnya?”. Beliau menjawab, “ ya mau “. Orang itu berkata, “ Katakanlah,
“
Wahai Allah dengan cahaya-Mu aku mendapat
hidayah, Dengan karunia-Mu aku merasa cukup karena-Mu aku berada dipagi dan
sore hari. Dosa- dosaku berada dihadapan-Mu, aku memohon ampun dan bertaubat
kepada-Mu”
Maka ketika nabi sulaiman mengatakannya, maka
terbukalah pintu tersebut. Subhanallah..
Dikisahkan
pula, bahwa “ Ashim bin Ishak berkata, “ Aku tertimpa kefakiran maka aku datang
kepada sebagian saudaraku dan aku ceritakan keadaanku. Ternyata aku dapati
ketidaksukaanku diwajahnya. Akupun keluar dari rumahnya menuju padang sahara
dan shalat sebanyak yang dikehendaki Allah, lalu aku letakkan wajahku ditanah
dan aku berucap;
“ Wahai
penyebab segala sebab, wahai pembuka semua pintu, wahai pendengar seluruh suara,
wahai pengabul berbagai doa, wahai yang memenuhi segala hajat, cukupkanlah diri
dengan sesuatu yang halal dari sesuatu
yang haram, berikanlah kekayaan kepadaku dengan karuniamu dari selain-Mu”
Ashim berkata, “ Demi Allah, tidaklah aku
mengangkat kepalaku hingga terdengar sesuatu yang jatuh didekatku, lalu aku
angkat kepalaku, ternyata burung rajawali meletakkan satu tas merah, didalamnya
terdapat 80 dirham dan mutiara tertutup kapas. Aku jual mutiara itu dengan
harta yang banyak sekali, sehingga aku membeli tanah, dan aku bersyukur kepada
Allah Ta´ala atas hal tersebut.
Dari
riwayat tersebut sangat jelas terdapat makna yang dalam tentang pembelajaran
tauhid yang sebenarnya. Bahwa apabila kita datang mengetuk pintu dan meminta pertolongan pada mahluk, maka
hanya wajah ketidaksenanganlah yang kita dapatkan. Sebaliknya apabila kita
datang mengetuk pintu dan mengharapkan pertolongan-Nya maka dengan senang hati
Dia akan menyambut dan memberikan pertolongan-Nya.
Dalam
al-quran juga dikatakan jika kamu meminta sesuatu maka mintalah kepada Allah,
niscaya Dia akan memberimu dari karunia-Nya karena Dia-lah Yang Mahakaya dan
Maha Memiliki segala sesuatu, tidak ada yang dapt member dan menolak
selain-Nya.
Terdapat dalam hadist, “ Hendaklah seseorang diantara kalian meminta semua
hajatnya kepada Allah hingga tali sandalnya jika terputus”.
Thawus
berkata kepada Atha semoga Allah Taala member manfaat kepada
kita dengan keberkahan keduanya, “ Waspadalah, jangan kamu meminta segala
hajatmu kepada seseorang yang pintunya tertutup. Hendaklah kamu menuju kepada
zat yang pintu-Nya selalu terbuka hingga hari kiamat. Dia memerintahkan
kepadamu untuk meminta kepada-Nya dan menjanjikan kepadamu untuk mengabulkan
doamu”.
Al-
Fudhail bin Iyadh semoga Allah
Taala merahmatinya, berkata “ Orang yang paling dicintai diantara manusia
adalah orang yang tidak membutuhkan manusia. Dan orang yang paling dibenci
diantara manusia adalah orang yang selalu membutuhkan manusia dan meminta
kepada mereka. Orang yang paling disukai disisi Allah Azza wa Jalla adalah
orang yang meminta kepada-Nya dan tidak memerlukan kepada selain-Nya. Dan orang
yang paling dibenci disisi Allah adalah orang yang tidak memerlukan-Nya dan
meminta kepada selain-Nya”.
Mintalah pertolongan dari
apa saja yang kamu inginkan karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Adapun
selain-Nya tidak mampu atas segala sesuatu. Barangsiapa meminta pertolongan
kepada selain Allah, maka ia adalah orang hina dan kedudukannya yang mulia dan
tinggi akan menurun serta jauh dari Allah.
Wajib bagimu, wahai
saudaraku, merendah diri dan merasa butuh dihadapan Allah karena Dia Yang
menolong dan menyelamatkanmu dari berbagai kesulitan, walaupun seluruh mahluk
bersepakat untuk membahayakanmu.
“
Sekiranya mereka bersepakat untuk membahayakanmu dengan sesuatu maka mereka
tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh
Allah atasmu”
Hal ini dapat kita lihat melalui firman Allah
:
“ Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan
kepadamu maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah
menghendaki kebaikan bagi kamu maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya” (
Q.s Yunus: 107). Dan “ Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi
dan ( tidak pula) pada diri kalian sendiri, melainkan telah tertulis dalam
kitab ( Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya” ( Q.s
Al-Hadid :22).
Artinya, tidak ada satu orangpun dibumi ini
yang mampu berbuat jahat apalagi menimbulkan kesusahan bagi orang lain, kecuali
Allah dan dengan seijin-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar