Cari Blog Ini

BERSIKAPLAH BIJAKSANA

Seperih apapun luka yang terpendam, sesakit apapun perbuatan orang yang menghianatime. Maka bersikapilah bijaksana, karena didunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Serahkan segala urusanmu kemahkamah yang tidak ada hakim yang adil kecuali Allah. Dialah yang Maha Pemberi Keputusan yang terbaik bagi setiap hamba-hambaNya.
Allah SWT senantiasa membimbing hambanya menjadi manusia yang lebih baik dan bijaksana melalui sebuah ujian. Jika demikian maka akan dibukakan ilmu yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya…                                                                                                                                                                             Diriwayatkan bahwa kunci Baitul Maqdis dipegang oleh Sulaiman bin Daud a.a., beliau bangun hendak membukanya, namun beliau mengalami kesulitan, lalu beliau meminta pertolongan manusia, ternyata mereka juga kesulitan, begitu juga dengan jin. Beliau duduk dalam keadaan sangat sedih, beliau mengira bahwa Tuhannya telah mencegah dirinya membuka Baitul Maqdis. Tatkala beliau dalam keadaan semacam itu, datanglah seorang yang lanjut usia berjalan dengan tongkatnya, dan orang itu termasuk penasehat Daud a.s. Orang itu bertanya, “ Wahai nabi Allah, mengapa aku melihatmu bersedih?” Beliau menjawab, “Aku bangun malam untuk membuka pintu ini, namun aku kesulitan. Dan aku meminta pertolongan manusia dan jin namun mereka mengalami kesulitan juga”. Orang tua itu berkata, “ Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang diucapkan ayahmu ketika mengalami kesulitan, lalu tersingkaplah olehnya?”. Beliau menjawab, “ ya mau “. Orang itu berkata, “ Katakanlah,
            Wahai Allah dengan cahaya-Mu aku mendapat hidayah, Dengan karunia-Mu aku merasa cukup karena-Mu aku berada dipagi dan sore hari. Dosa- dosaku berada dihadapan-Mu, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu”
Maka ketika nabi sulaiman mengatakannya, maka terbukalah pintu tersebut. Subhanallah..
            Dikisahkan pula, bahwa “ Ashim bin Ishak berkata, “ Aku tertimpa kefakiran maka aku datang kepada sebagian saudaraku dan aku ceritakan keadaanku. Ternyata aku dapati ketidaksukaanku diwajahnya. Akupun keluar dari rumahnya menuju padang sahara dan shalat sebanyak yang dikehendaki Allah, lalu aku letakkan wajahku ditanah dan aku berucap;
Wahai penyebab segala sebab, wahai pembuka semua pintu, wahai pendengar seluruh suara, wahai pengabul berbagai doa, wahai yang memenuhi segala hajat, cukupkanlah diri dengan  sesuatu yang halal dari sesuatu yang haram, berikanlah kekayaan kepadaku dengan karuniamu dari selain-Mu”
Ashim berkata, “ Demi Allah, tidaklah aku mengangkat kepalaku hingga terdengar sesuatu yang jatuh didekatku, lalu aku angkat kepalaku, ternyata burung rajawali meletakkan satu tas merah, didalamnya terdapat 80 dirham dan mutiara tertutup kapas. Aku jual mutiara itu dengan harta yang banyak sekali, sehingga aku membeli tanah, dan aku bersyukur kepada Allah Ta´ala atas hal tersebut.
            Dari riwayat tersebut sangat jelas terdapat makna yang dalam tentang pembelajaran tauhid yang sebenarnya. Bahwa apabila kita datang mengetuk pintu  dan meminta pertolongan pada mahluk, maka hanya wajah ketidaksenanganlah yang kita dapatkan. Sebaliknya apabila kita datang mengetuk pintu dan mengharapkan pertolongan-Nya maka dengan senang hati Dia akan menyambut dan memberikan pertolongan-Nya.    
            Dalam al-quran juga dikatakan jika kamu meminta sesuatu maka mintalah kepada Allah, niscaya Dia akan memberimu dari karunia-Nya karena Dia-lah Yang Mahakaya dan Maha Memiliki segala sesuatu, tidak ada yang dapt member dan menolak selain-Nya.
Terdapat dalam hadist, “ Hendaklah seseorang diantara kalian meminta semua hajatnya kepada Allah hingga tali sandalnya jika terputus”.
Thawus berkata kepada     Atha       semoga Allah Taala member manfaat kepada kita dengan keberkahan keduanya, “ Waspadalah, jangan kamu meminta segala hajatmu kepada seseorang yang pintunya tertutup. Hendaklah kamu menuju kepada zat yang pintu-Nya selalu terbuka hingga hari kiamat. Dia memerintahkan kepadamu untuk meminta kepada-Nya dan menjanjikan kepadamu untuk mengabulkan doamu”.
Al- Fudhail bin Iyadh semoga Allah Taala merahmatinya, berkata “ Orang yang paling dicintai diantara manusia adalah orang yang tidak membutuhkan manusia. Dan orang yang paling dibenci diantara manusia adalah orang yang selalu membutuhkan manusia dan meminta kepada mereka. Orang yang paling disukai disisi Allah Azza wa Jalla adalah orang yang meminta kepada-Nya dan tidak memerlukan kepada selain-Nya. Dan orang yang paling dibenci disisi Allah adalah orang yang tidak memerlukan-Nya dan meminta kepada selain-Nya”.
Mintalah pertolongan dari apa saja yang kamu inginkan karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Adapun selain-Nya tidak mampu atas segala sesuatu. Barangsiapa meminta pertolongan kepada selain Allah, maka ia adalah orang hina dan kedudukannya yang mulia dan tinggi akan menurun serta jauh dari Allah.
Wajib bagimu, wahai saudaraku, merendah diri dan merasa butuh dihadapan Allah karena Dia Yang menolong dan menyelamatkanmu dari berbagai kesulitan, walaupun seluruh mahluk bersepakat untuk membahayakanmu.
“ Sekiranya mereka bersepakat untuk membahayakanmu dengan sesuatu maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah atasmu”
Hal ini dapat kita lihat melalui firman Allah :
            “ Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya” ( Q.s Yunus: 107). Dan “ Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan ( tidak pula) pada diri kalian sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab  ( Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya” ( Q.s Al-Hadid :22).
Artinya, tidak ada satu orangpun dibumi ini yang mampu berbuat jahat apalagi menimbulkan kesusahan bagi orang lain, kecuali Allah dan dengan seijin-Nya.

Ditulis Oleh : Unknown // 21.44
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.