Cari Blog Ini

Kenapa Anjing itu haram?

Terciptanya Anjing dan Asal-usul Mengapa Anjing Jadi Najis

Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya. Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini.

Berikut cerita tentang haramnya anjing :
Pada masa pra penciptaan Adam, Allah memerintahkan empat malaikat Muqarrabuun, yaitu Jibril, Mikail, Izrail dan Israfil, untuk mengumpulkan empat unsur fisik bahan penciptaan alam material/alam mulk (tanah, api, air dan udara) dari tempat-tempat tersuci untuk dijadikan sebagai Adam as. Lalu Allah membentuk ‘adonan’ jasad Adam dalam posisi terlentang, masih berbentuk tanah. Pada saat ini, karena belum ditiupkan ruh kepadanya, adonan berbentuk manusia ini belum hidup.

Pada masa ini, sebagaimana Adam adalah ‘prototipe’ manusia, semua hewan dan tumbuhan sudah ada ‘prototipe’nya pula di surga. Melihat adonan tanah itu, Iblis membaca rencana Allah untuk menciptakan manusia.

Dia demikian cemburu, dan didatangilah adonan tanah ini, dan iblis meludah kepadanya. Ludah iblis ini jatuh pada titik di mana ada pusar kita sakarang.

Karena hal ini, maka marahlah Allah (belum sampai murka, murka-Nya ketika iblis menolak untuk sujud sehingga iblis dikutuk) kepada Iblis, dan diusir-Nya iblis dari ‘wilayah surga’, dan iblis tertahan di muka gerbang surga.

Lalu dia mencari akal, bagaimana untuk memasuki surga kembali. Karenanya iblis, dalam rencananya, harus menghasut kuda. Ia menghasut raja burung di surga pada saat itu (berbentuk seperti merak, tapi jauh lebih indah), minta diselundupkan ke dalam surga.

Raja burung itu memanggil hewan terindah di surga saat itu, yaitu Ular. Ketika itu, ular masih hewan yang sangat indah dan memiliki empat kaki. Ular menyediakan mulutnya kepada iblis, dan masuklah ular kembali ke surga dengan iblis di dalam mulutnya, membawa iblis menemui kuda.

Iblis menghasut kuda dengan mengatakan,“Jik­a makhluk itu (Adam) tercipta, maka hingga akhir zaman keturunannya akan menduduki punggung keturunanmu.”

Kuda sangat marah mendengar hal ini, dan larilah ia ke adonan tanah Adam tadi, untuk menginjak-injak­nya. Tapi pada saat kuda mendekat, Allah mengambil secuil tanah, pada bagian terkena ludah iblis tadi, dan dari tanah yang terkena ludah iblis tadi dijadikanlah seekor anjing.

Anjing inilah mengusir kuda, dan ia, sesuai perintah Allah, menjaga adonan tanah Adam sampai dihidupkan-Nya.­ Dari sini bisa dipahami, kenapa anjing adalah hewan yang paling setia kepada manusia: karena ia tercipta dari ‘adonan tanah’ yang sama dengan Adam a.s tetapi anjing sudah tercampur dengan ludah iblis.

Ini awal mula air liur anjing menjadi diharamkan. Demikian pula, ular ‘dikutuk’ membawa mulut yang beracun, karena menyediakan mulutnya sebagai tempat iblis menyelundup. Ia pun dikutuk dengan dibuang keempat kakinya menjdi melata dan lambat,dan dihilangkan predikatnya sebagai hewan terindah di surga yang pernah diciptakan Allah.

Wallahu a'lam

Ditulis Oleh : Unknown // 19.02
Kategori:

2 komentar:

  1. Cerita idi atas adalah palsu (tidak benar), dahulu saya telah post comment di sebuah blog Indonesia tetapi comment saya di padamkan. Sebenarnya anjing bukan haram dalam Islam, tiada dalil anjing najis dalam Al-Quran atau hadith sahih daripada Nabi. Datangnya hukum anjing najis ialah pendapat/pandangan beberapa I Imam misalnya. Bermula daripada hadith Nabi saw iaitu Abu Hurairah r.a. mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, ‘Apabila seekor anjing minum dalam bejana kamu, basuhlah bejana itu tujuh kali.” (Hadith Riwayat Bukhari) Daripada hadith kita dapati Nabi menyuruh kita membasuh bejana kita (bekas kita seperti pinggan, mangkuk, cawan, tempayan) yang kita gunakan sekiranya dijilat anjing. Itu sahaja hadithnya, tetapi Imam seperti Imam Syafei memberi pandangan bukan sahaja bejana malah apa-apa sahaja yang dijilat anjing mesti dicuci 7 kali dan pandangannya lagi beliau telah "menajiskan" seluruh badan anjing sehingga jika hendak sembahyang pun mesti cuci 7 kali jika terkena anjing. Oleh kerana pandangan manusia, tidak akan jadi sama. Imam Malik (guru kepada Imam Syafei) mengatakan anjing itu bersih tidak najis begitu juga Imam Bukhari (pakar hadith). Beginilah mula-mulanya anjing dinajiskan, bukan daripada Allah bukan daripada Nabi dan bukan daripada kisah di atas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam saudaraku,Jika kita tarik dari segi hakekatnya benar saudaraku.Jika kita tau makna sunah wal jamaah kita tidak perlu perdebatkan haramnya anjing.Pada hakekatnya di luar tanah suci itu adalah haram semua termasuk tanah yang saudara pijak sekarang ini.Nah untuk mensucikannya kembali kepada diri kita masing masing,PAHAM atau ngga itu tergantung pemahaman saudara.pada hakekatnya yang haram itu sifat binatang ANJING yang ada pada diri saudara.Cobalah mengukur sifat ANjing tersebut dengan cara mendekati Anjing itu,jika dia menggonggong berarti saudara di anggap temannya yang maksudnya sifat Anjing saudara lebih dominan.Jika dia Diam berarti anjing tersebut tau kalo itu Majikannya.Dalam hal ini pandailah mencerna sebuah bahasa. trima kasih semoga membantu,maaf jika ada salah kata

      Hapus

 
Diberdayakan oleh Blogger.