Cari Blog Ini

KISAH NABI ADAM AS

Kisah, Cerita, dan Sejarah Nabi Adam AS - Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Dari Adamlah sehingga bumi sekarang ini dipenuhi jutaan manusia dari berbagai suku bangsa. Namun sebelum Allah menciptakan Adam terlebih dahulu Allah menciptakan langit, bumi dan isinya.

Dalam penciptaannya, Allah memerlukan waktu kurang lebih enam masa. Masa disini tidak dapat diartikan dengan ukuran kita. Semua itu hanya Allah yang mengetahuinya. Namun menurut berapa riwayat bahwa penciptaan bumi, Iangit dan isinya ini hanya enam hari.

Bila riwayat tersebut benar, maka alangkah singkatnya Allah menciptakan bumi dan isinya. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Agung dan Maha Besar. Sehingga tidak mustahil jika apa yang dikehendaki dapat terjadi. Kita dapat membayangkan betapa luasnya bumi dan betapa tingginya jarak dengan langit. Semua itu hanya enam hari dalam penciptaannya.

Untuk itu hendaknya kita merasa kecil jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah. Kita akan berdosa jika tidak mengakui ke-Agungan Allah, kita hidup ini juga dihidupkan oleh Allah.

1. Allah Menciptakan Bumi

Sudah dijelaskan di atas bahwa sebelum Adam diciptakan terlebih dahulu Allah menciptakan langit, bumi dan isinya. Dan Allah juga telah menciptakan Malaikat serta Iblis. Diterangkan pula bagaimana dan berapa lama Allah menciptakan bumi yang luas ini.

Dalam Al Qur'an surat Yasin ayat 82 telah diterangkan bagaimana ke-Agungan Allah, surat itu yang
Artinya : "Sesungguhnya keadaannya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah (cukup) mengatakan "jadilah" maka terjadilah". ( Yasin : 82)

Begitu pula dengan penciptaan bumi. Tuhan hanya mengatakan "KUN" artinya jadilah, maka jadilah bumi ini. Allah tidak kesulitan dalam segaia hal.

Dalam surat lain yaitu Al A'rof ayat 54 Allah juga menerangkan tentang tamanya (singkatnya) penciptaan bumi, langit dan isinya. Ayat itu menunjukkan kebesaran Allah.

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menjadikan langit dan bumi dalam enam masa". (Al A 'rof: 54).

Allah juga melengkapi bumi ini dengan poros yang lazim disebut gravitasi bumi. Dengan adanya gaya gravitasi ini maka bumi tidak bertabrakan dengan planet lainnya, Gravitasi ini dapat menahan bumi sehingga tetap berada ditempatnya sampai batas waktu yang ditentukan Allah. Jika gravitasi tersebut sudah pudar maka bumi akan bertabrakan dengan planet lainnya sehingga terjadilah kiamat besar. Mengenai kiamat ini kita sebagai manusia biasa tidak mengetahuinya. Nabi pun tidak mengetahui kapan terjadinya begitu pula dengan malaikat dan iblis.

Kita kembali pada masalah pembuatan bumi. Bumi ini diciptakan Allah hanya memakan waktu enam masa. Enam masa jika diukur dengan waktu manusia berarti 6.000 tahun. Sebab satu masa bagi Allah sama dengan seritu tahun menurut perhitungan manusia

Mengenai ukuran Allah dengan ukuran manusia sudah diterangkan dalam Al Qur'an surat Al Hajj ayat 47 yang artinya :

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan. Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari bagi (disisi) Tuhanmu adalah seribu tahun menurut perhitunganmu". (Al-Hajj: 47)

2. Allah Menciptakan Nabi Adam

Setelah bumi dan langit sudah tercipta. maka Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Makhluk ini tidak berjenis kelamin. Makhluk ini juga sangat patuh pada Allah, dialah malaikat. Karena tidak berjenis kelamin, maka malaikat tidak memiliki nafsu birahi.

Malaikat yang wajib kita ketahui dan kita imani ada sepuluh jumlahnya. Dari sekian banyaknya malaikat, mereka mempunyai tugas sendiri-sendiri. Malaikat merupakan makhluk Tuhan yang patuh dan setia pada Allah sebab apa yang diperintahkan-Nya selalu dijalankan.

Karena malaikat diciptakan dari cahaya (Nur), maka perjalanannya laksana kilat. Tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia kecuali mendapat perintah Allah untuk menampakkan dirinya.

Disamping itu, Allah juga menciptakan iblis dari api. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana kalau kita sedang emosi dan marah tentulah badan terasa panas. Untuk itu jika kita sedang marah berarti iblis sudah bersarang dalam raga. Untuk memadamkan api ialah air. Sebaiknya jika kita marah segera berwudlu agar api yang ada di dalam raga tidak menjalar ke seluruh tubuh.

Mengenai penciptaan malaikat dan jin sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 27 yaitu :
Artinya : "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dan api yang sangat panas". (Al Hijr: 27)

Jin ini pada dasarnya ada yang beriman dan ada pula yang ingkar seperti layaknya manusia. Jin (Iblis) juga tidak mati seperti manusia sebab telah direstui oleh Allah sehingga sampai kiamat tiba. Iblis yang ingkar kepada Allah selalu berusaha untuk mengajak umat manusia ke jalan kemungkaran. Sebab ia tidak sudi jika melihat anak cucu Adam berbuat kebaikan. Dan ini telah menjadi sumpahnya.

Setelah Allah menciptakan kedua makhluk seperti di atas maka Allah menciptakan manusia. Manusia itu diciptakan dari tanah liat dan merupakan cikal bakal nenek moyang manusia. Dialah Adam.

Mulanya Allah membentuk tanah sedemikian rupa sehingga menyerupai manusia kemudian diberi roh dan mengatakan "KUN". Maka jadilah Adam. Kemudian Adam diberi pengetahuan oleh Allah mengenai benda-benda yang ada di bumi. Dan hal ini tidak diberikan pada malaikat dan iblis. Sehingga Adam saja yang memiliki pengetahuan itu.

Setelah itu Adam dihadapkan pada malaikat. Allah menanyakan benda-benda yang telah dikenal Adam pada malaikat. Namun tidak ada satu malaikatpun yang dapat menjawab pertanyaan Allah. Sehingga mereka berkata sambil bersujud :

" Maha suci Engkau ya Allah, kami tidak mengetahuinya melainkan yang sudah Allah ajarkan". (Al Baqarah ; 32)

Nyatalah, bahwa nabi Adam tebih tinggi derajatnya dibanding malaikat. Sebab dengan kecerdasannya ia dapat menjawab semua benda yang ditanyakan Allah. Kemudian Allah menyuruh pada malaikat bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah. Maka malaikatpun melakukan perintah-Nya.

Setelah itu nabi Adam dihadapkan pada iblis. Allah juga menanyakan benda-benda seperti pertanyaan-Nya pada malaikat. Iblis pun tidak dapat menjawab. Dan setelah ditanyakan kepada

nabi Adam, maka dijawabnya semua benda-benda itu.

Nyatalah sudah bahwa nabi Adam lebih tinggi derajatnya dari iblis. Namun tidak mau mengaku kekalahannya. Ketika ia disuruh bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, mereka justru menolaknya. Sebab mereka beralasan bahwa derajatnya lebih tinggi dari nabi Adam, sebab diciptakan dari api sedangkan nabi Adam diciptakan dari tanah.

Mengetahui hal seperti itu, maka Allah pun menanyakannya pada iblis seperti yang tertera dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 12:  
Artinya : "Allah berfirman : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu ?".

Dalam ayat itupun dijelaskan mengenai perkataannya sebagai jawaban kepada Allah :

" Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (Al A'rof: 12)

Dengan demikian iblis merupakan makhluk yang membangkang atas perintah Allah. Oleh karena itu, ia dikeluarkan dari syurga. Dan ia termasuk makhluk yang dilaknat Allah.

3. Keluarnya Iblis dari Syurga dan Adam Penghuninya

Setelah iblis membangkang pada Allah, karena ia tidak mau bersujud dihadapan nabi Adam dan memulyakan nama Allah, maka ia dikeluarkan dari Syurga. Karena syurga tidak patut dihuni makhluk yang membangkang pada Allah. Syurga adalah tempat bagi orang-orang yang menjauhi larangan Allah dan berbuat kebajikan untuk jalan Allah .
Mengenai pengusiran iblis dari Syurga sudah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 13 yang artinya : " Allah berfirman : Turunlah kamu dari Syurga itu, karena kamu tidak patut (sepantasnya) menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasukorang-orang yang hina". (Al A'rof: 13)
 
Kemudian Adam menempati syurga yang penuh dengan kenikmatan. Di dalamnya ia tidak bersusah payah jika menginginkan sesuatu. Sebab segalanya sudah tersedia begitu di dasar hatinya ingin sesuatu. Meskipun demikian ia mendapat pesan dari Allah agar tidak mendekati pohon larangan. Pohon itu ialah Khuldi. Ketika masih sendiri di syurga semua larangan-Nya dihindari sebab tidak ada yang mengajaknya ke sana dan selalu beriman pada Allah.

4. Iblis Menjadi Musuh Manusia
Setelah merasakan nikmatnya hidup di syurga, maka ketika Allah mengusirnya ia terkejut dan meminta pada Allah agar dipanjangkan umurnya hingga kiamat tiba. Permintaan iblis ini dikabulkan oleh Allah. Dan iblispun bersumpah akan selalu menggoda Adam dan anak cucunya sampai hari kiamat. Selain itu iblis juga akan mengajaknya ke neraka, Hal ini telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 14 yang berbunyi :
Artinya: " Iblis menjawab : Beri saya kesempatan sampai waktu mereka dibangkitkan". (Al A'rof: 14)

Kemudian Allah menjawab seperti yang ada dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 15 yang artinya :

"Allah berfirman : Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi kesempatan", (Al A'rof: 15)
 
Selain itu iblis pun minta izin kepada Allah agar selalu menghalang-halangi anak cucu Adam yang hendak berbuat kebajikan. Iblis akan senang jika melihat anak cucu Adam berbuat kemungkaran dan kerusakan di muka bumi.

Dalam hal ini telah diterangkan dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 16 yang artinya :

" Karena Engkau telah menghukum saya tersesat maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus". (Al A'rof: 16)
 
Oleh sebab itulah saat ini banyak manusia yang berbuat kemaksiatan, kemungkaran dan kerusakan dimuka bumi karena termakan bujukan iblis. Sebab hanya dengan cara itulah iblis memperoleh kawan di neraka jahanam kelak.

5. Ibu Hawa Sebagai Istri Adam
Setelah iblis keluar dari syurga maka Adampun tidak ada temannya. Melihat hal ini Allah menciptakan makhluk dengan bentuk yang sama seperti nabi Adam namun perempuan.

Tentang asal mula ibu Hawa ini telah diterangkan Allah dalam surat An Nisaa' ayat 1, yaitu :
  Artinya:
" Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu". (An Nisaa': 1)
 
Terciptanya ibu Hawa tidak diketahui oleh nabi Adam sebab ia dalam keadaan tidur. Sehingga Allah mengambil tulang rusuknya sebelah kiri dan menggantinya dengan daging dan diberi roh.

Setelah nabi Adam terbangun dari tidurnya ia merasa heran sekaligus kagum melihat ada makhluk disisinya.

"Siapakah engkau sebenarnya yang telah berada disisiku ?" tanya Adam.

"Aku adalah makhluk sepertimu yang telah diciptakan oleh Allah"Jawab Ibu Hawa.

Begitu mendengar kata-kata yang terucap dari mulut ibu Hawa dan menyebut nama Allah, nabi Adam bersimpuh sambil berkata: "Maha suci Engkau ya Allah !"

Setelah itu ia menoleh lagi pada ibu Hawa sambil bertanya : "Wahai makhluk seperti daku, apakah tugasmu disisiku. Kemudian ibu Hawa menjawab dengan kemantapan hati sebab dibimbing oleh Allah." Aku diperintahkan oleh Allah untuk menemani dirimu dalam kesepian. Dari akulah kelak kuturunkan umat manusia yang banyak. Dari akulah sehingga bumi terisi oleh manusia".

Setelah mengetahui maksud kedatangan ibu Hawa, rnaka keduanya bersujud kehadapan Allah untuk memanjatkan puji syukurnya. Sehabis bersujud datanglah malaikat ke tempat mereka. "Ya Adam, siapakah makhluk yang satu ini ?" tanya malaikat. "Dia adalah makhluk seperti aku. la diutus oleh Allah untuk menemani diriku baik dalam suka, duka dan kesepian,"jawab Adam

Setelah mendengar penjelasan dari nabi Adam serta merta para malaikat bersujud dan mengucapkan,"Maha Suci Engkau ya Allah yang telah menjadikan dan menciptakan teman Adam dari tulang rusuknya".
Mulai saat itu ibu Hawa menjadi pendamping setia nabi Adam di syurga. Kehidupan mereka sangat tenteram, aman sebab semua yang diminta sudah tersedia. Melihat kejadian seperti itu iblis tidak senang. Dengan berbagai upaya ia mencoba membujuk Adam dan Hawa agar keluar dari syurga.

Meskipun demikian Adam dan Hawa tidak tergoda sedikit pun karena sudah diberitahu Allah agar tidak mendekati pohon Khuldi. Namun iblis tetap menggoda dan mengajak Adam dan Hawa untuk mendekati pohon itu. Hal ini disampaikan dari muka, belakang, samping kiri dan samping kanan.

6. Syurga Sebagai Tempat Tinggal Adam dan Hawa
Setelah iblis mendapat murka dari Allah, maka penghuni syurga adalah Adam. Di dalam syurga ia seorang diri, untuk itu Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuknya. Dengan demikian ia sudah mendapatkan teman sekaligus sebagai istri.

Di dalam syurga mereka tidak kekurangan suatu apapun, sebab semua yang diinginkannya sudah tersedia. Buah-buahan yang ada di dalamnya beraneka ragam. Kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia.

Meskipun demikian Allah berpesan kepada mereka agar tidak mendekati pohon Khuldi, apalagi memakan buahnya.

Disela-sela pembicaraan Adam dengan Allah tentang larangan-Nya memakan buah Khuldi didengarkan iblis. Dengan bermodalkan buah Khuldi iblis membujuk Adam dan Hawa untuk memakannya. Adam dan Hawa juga belum mengetahui sebab-sebabnya mengapa mereka dilarang mendekati dan memakan buah khuldi.

Berbagai rayuan yang dihembuskan iblis kepada mereka tidak dapat membujuknya. Sebab Allah sudah berpesan kepada mereka. Hal ini disebabkan oleh sayangnya Allah kepada mereka agar selalu menempati syurga yang serba nikmat, serba ada dan lain sebagainya.

Firman Allah kepada mereka :
Artinya:
" Dan Allah berfirman: Hai Adam, tinggaiah kamu dengan istrimu di dalam syurga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadi kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim". (Al A'rof: 19)
 
Dari firman Allah itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa Adam dan Hawa diperkenankan menghuni syurga. Meskipun demikian mereka tidak diperbolehkan mendekati pohon yang satu, yaitu pohon khuldi.

Meskipun begitu iblis tetap mendatangi mereka berdua karena dendamnya belum terbalaskan. Iblis menganggap karena Adam lah sehingga ia dikeluarkan dari syurga. Ia pun mengajak dan mencoba menyeret nabi Adam dan ibu Hawa keluar dari syurga. Dengan demikian iblis akan mendapatkan teman di luar syurga.

Namun iblis tidak senang melihat Adam dan Hawa berada di dalam syurga. Sehingga ia tidak putus asa dan tetap mencari daya upaya agar keduanya bisa dikeluarkan dari syurga. Berulang kali iblis datang sambil bersumpah.

"Hai Adam, maukah kamu berdua ketunjukkan buah yang sangat nikmat jika dibandingkan buah yang telah engkau makan, "bujuk iblis sambil menenteng buah khuldi.

"Kami berdua tidak ingin memakan buah yang kau bawa itu hai iblis, sebab kami telah dilarang memakannya, "jawab Adam dan Hawa.

"Tetapi buah ini nikmatnya tiada duanya, kalau engkau tidak percaya cobalah sedikit saja. Tentu kau akan mencarinya lagi setelah mencicipi buah ini, "bujuk iblis.

Iblis berkata demikian sambil memakan buah itu sedikit demi sedikit dihadapan Adam dan Hawa. Saking nikmatnya sampai ia memejamkan matanya. Hal ini membuat hati Adam dan Hawa tergiur untuk merasakannya juga. Namun di dalam hatinya ia masih ingat pesan Allah kepada mereka.

"Hai iblis janganlah kamu mencoba membujukku dengan caramu itu. Sebab aku tahu sebenarnya kamu hanya berpura-pura saja, "kata Adam.

Kemudian iblis bersumpah karena semua jalan untuk membujuknya tidak menggoyahkan hati Adam dan Hawa. Bujukan yang terakhir ini dapat dikutip di dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 20 :
Artinya:
" Tuhan kamu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini. Melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau menjadi orang-orang yang kekal (dalam syurga)".
 
Setelah mendengar perkataan iblis seperti di atas hati keduanya agak tergiur juga. iblis yang tahu gelagat menambah perkataannya seperti pada surat Al A'rot ayat 21 yang berbunyi:  
Artinya:
" Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kamu berdua". (Al A'rof: 21)
 
Demi mendengar sumpah iblis yang seakan-akan mendapat tugas dari Allah untuk menasehati, maka Adam dan Hawa merasai buah khuldi. Setelah menelan rasanya, barulah mereka sadar bahwa mereka telah tertipu oleh iblis. Dengan senang iblis pun bersorak sambil mengejek nabi Adam dan ibu Hawa sebab bujukannya telah berhasil.

"Hai Adam dan Hawa sesungguhnya aku tidak pernah diberi tugas oleh Allah untuk menasehatimu. Kini terbalaskan sudah dendamku kepadamu, "kata iblis kegirangan.

Setelah mengetahui bahwa dirinya telah ditipu iblis, akhirnya mereka menyesali perbuatannya. Tidak berapa lama kemudian tubuh mereka telanjang bulat sehingga tampaklah aurat-aurat mereka. Dengan serta merta mereka mengambil daun-daun surga untuk menutupi auratnya.
Di saat mereka asyik menutupi auratnya, mereka dapat teguran dari Allah. Teguran ini dapat dikutip pada surat Al A'rof ayat 22 :
Artinya: "........ Kemudian Allah menyeru pada mereka : Bukankah Aku telah melarangmu berdua dari pohon kayu itu, dan Aku katakan kepadamu sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua".
 
Setelah mendapat teguran dari Allah, maka keduanya bersimpuh dan menangis untuk menyatakan rasa sesalnya kehadapan Allah. Penyesalan ini dapat dilihat pada Al Qur'an surat Al A'rof ayat 23 yang berbunyi:
Artinya:
" Keduanya berkata : Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi Rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (Al A'rot: 23)
 
Allah mempunyai sifat pengasih dan penyayang. Setelah keduanya menyesali perbuatannya maka Allah pun mengampuni mereka. Meskipun demikian keduanya tetap mendapat pesan dari-Nya. Pesan ini berupa teguran dan kemurkaan-Nya. Mengenai pesan ini dapat dikutip pada Al Qur'an surat Al A'rof ayat 24 yang berbunyi:
Artinya : "Allah berfirman: Turunlah kalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
 
Setelah Allah berkata demikian berarti Adam dan Hawa tidak menghuni syurga lagi, melainkan pindah di muka bumi. Dengan demikian Adam dan Hawa keluar dari dalam syurga yang serba nikmat dan serba ada.

7. Keadaan Adam dan Hawa Setelah Diturunkan ke Bumi
Setelah keduanya dikeluarkan dari syurga, mereka lalu mencari penghidupan yang sengsara jika dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri karena termakan bujukan iblis.

Jika di syurga segala yang dikehendaki sudah tersedia, maka di bumi tidak lagi. Untuk memenuhi kebutuhannya mereka harus mencarinya. Dengan jalan itu barulah keinginannya terpenuhi. Jika ia ingin buah-buahan maka mereka memetiknya terlebih dahulu.

Meskipun demikian mereka tidak henti-hentinya bertaubat minta pengampunan pada Allah. Di samping bertaubat mereka juga berusaha bercocok tanam, mengembangkan peternakan dan mulai mengatur lingkungannya.

Setelah berapa lama mereka hidup berdua, akhirnya Tuhan mengaruniai anak. Anak yang dilahirkan ibu Hawa selalu kembar. Begitu pula pada kelahiran pertama. Seorang laki-laki dan yang lainnya perempuan. Anak laki-laki diberi nama Qobil dan yang perempuan iklima. Iklima mempunyai paras yang cantik, begitu pula paras Qobil yang tampan.

Tidak berapa lama kemudian ibu Hawa melahirkan kembar lagi. Kali ini juga laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki diberi nama Habil dan yang perempuan diberi nama Labuda. Jika dibandingkan dengan saudara tuanya, kedua anak itu memiliki paras yang tidak cantik dan tidak tampan.

8. Kisah Pembunuhan Pertama di Muka Bumi
Adam sebagai orang tua dari keempat anaknya mengajari bercocok tanam dan beternak. Dengan demikian mereka dapat mencart nafkah sendiri setelah usianya menginjak dewasa.

Qobil yang dilahirkan pertama mempunyai sifat dan perangai buruk sedangkan Habil malah sebaliknya. Qobil selalu iri jika melihat Habil berhasil dalam segi pertanian dan peternakan. Sifat ini adalah jalan masuk bagi iblis.

Ketika dua saudara itu beranjak dewasa, maka Adam berniat mengawinkan mereka. Perkawinan itu tidak dapat ditentukan oleh Adam. Untuk itu beliau meminta petunjuk Allah.

Menurut peraturan Allah Qobil dikawinkan dengan Labuda, sedangkan Habil dengan Iklima. Artinya Qobil dikawinkan dengan saudara kembar Habil. Demikian pula sebaliknya. Setelah mendapat petunjuk dari Allah, maka Adam pun mengatakannya kepada anak-anaknya.

Mendengar keterangan ayahnya, Qobil tidak mau menerima kenyataan. Sebab calon istrinya yaitu Labuda mempunyai paras jelek. Maksudnya ia harus dikawinkan dengan Iklima saudara kembarnya. Mengapa demikian ? Karena Iklima memiliki paras yang cantik.

Qobil yang memiliki perangai jahat tetap bersikap keras tidak mau menerima peraturan Allah yang diturunkan kepada ayahnya. Sehingga timbullah percekcokan dengan Habil.

"Hai Qobil, peraturan ini bukanlah ayah yang membuat, namun Allah yang membuatnya, "kata Adam dengan lemah lembut. Meskipun demikian Qobil tidak mau mendengarkan karena di dasar hatinya telah ada bisikan iblis.

"Meskipun demikian saya tidak mau kawin dengan Labuda yang jelek itu, ayah, "jawab Qobil sambil bersungut-sungut.

Karena Qobil tetap bersikeras pada pendiriannya, maka Adam pun meminta petunjuk Allah guna mengatasi masalah itu. Kemudian Allah berfirman agar kedua saudara yang berebut Iklima mempersembahkan qurban. Tujuan mengadakan qurban ialah untuk menentukan siapa yang akan dikawinkan dengan Iklima.

Setelah mendapat petunjuk dari Allah, Adam pun berkata kepada anaknya.

"Qobil dan Habil, karena kalian masih memperebutkan Iklima maka Allah meminta qurban dari kalian, "kata Nabi Adam kepada anaknya.

"Di mana kami menaruh qurban itu, ayah, "tanya Qobil. "Allah telah menentukan dipuncak gunung, "jawab Adam.

"Bagaimana tandanya bahwa qurban yang diterima itu, "tanya Qobil dan Habil.

"Qurban yang diterima oleh Allah ialah habisnya barang persembahan."

"Barang apa saja yang bisa dijadikan qurban ?, "tanya kedua anak itu.

"Barang yang bisa dijadikan qurban ialah hewan ternak dan hasil pertanianmu, "jawab Adam tegas.

"Hendaknya barang yang dipersembahkan untuk qurban jika hasil peternakan yang gemuk dan dari pertanian yang masih baik," tambah nabi Adam.

Karena Qobil mempunyai perilaku yang buruk, maka ia tidak mau menuruti perintah ayahnya. Untuk itu dipilihnya hewan ternak yang kurus dan buah-buahan yang sudah rusak, karena ia mempunyai pikiran bahwa untuk mendapatkan hewan gemuk dan buah yang baik harus mengeluarkan tenaga. Mengapa untuk persembahan qurban harus yang gemuk dan baik.

Jika Qobil mempunyai perilaku buruk, maka lain lagi dengan Habil. la mempersembahkan hewan gemuk dan buah yang baik. Hal ini disebabkan oleh pikirannya yang bersih. la yakin bahwa hewan ternaknya menjadi banyak dan buahnya bertambah lebat karena Allah. Sehingga ia mengorbankan miliknya dengan rela. Tibalah hari yang dinantikan kedua anak Adam. Keesokan harinya mereka naik ke puncak gunung yang telah ditunjuk nabi Adam dengan membawa barang qurban. Setelah mereka menaruh di tempat yang paling tinggi dan batas tertentu barulah pulang.

Malam hari kedua anak itu tidak bisa tidur. Qobil memikirkan dan berharap agar qurbannya diterima. Sedangkan Habil berdoa dengan tulus.

"Ya Allah Maha mengetahui. Aku bersujud dan meminta pada-Mu agar kiranya qurbanku Kau terima. Hanya Engkau tempat aku meminta," Doa Habil di tengah malam. la berdoa dengan segenap jiwa raganya. Tanpa dirasakan jatuhlah air matanya.

Setelah matahari terbit bergegas mereka menuju ke puncak gunung untuk melihat qurban mereka. Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Ternyata qurban Habil diterima oleh Allah karena barang-barang persembahannya tidak ada lagi ditempatnya.

Melihat qurban persembahannya sudah tidak ada, tiada henti-hentinya Habil mengucapkan syukur kehadirat Allah.

" Ya Allah kiranya Engkau telah mendengarkan permintaanku, sehingga qurbanku telah Kau terima. Alhamdulillah ya Allah.Hanya Engkau yang mengetahui isi hati kami, "ucap Habil sambil bersujud.

Lain lagi dengan Qobil. Begitu ia melihat barang qurbannya masih ada dan tidak berkurang sedikitpun, ia jadi marah. Sambil menendang barang qurbannya. la memaki-maki Habil. Katanya ini tidak adil. la berprasangka bahwa Habil selalu didoakan ayahnya.

" Hai Habil. Aku tahu bahwa kamu selalu didoakan ayah, sehingga barang qurbanmu diterima Allah, "ucap Qobil dengan berang. Meskipun Habil dituding demikian, ia tetap tenang menjawabnya.

" Tidak begitu kakak.sebenarnya kita semua didoakan ayah, semua ini hanya Allah yang mengetahui. Saya menyerahkan barang qurbanku dengan rela, "jawab. Habil tenang.

Mendengar jawaban Habil dengan tenang menyebabkan Qobil terkejut dan semakin naik pitam. la mengira Habil mengejeknya. Hal ini mengakibatkan percekcokan antara keduanya. Di saat itulah iblis datang dan berpihak kepada Qobil.

Di dasar hati Qobil sudah ada bisikan dari iblis. Bisikan itu bersifat jahat. Iblis yang telah bersarang di dadanya membakar kemauan Qobil.

" Kamu tidak perlu bertengkar, jika perlu bunuh saja Habil agar kamu bisa kawin dengan Iklima, "bujuk iblis dari dasar hati yang paling dalam. Meskipun demikian ia masih berpikiran waras. Sehingga terjadi pertentangan batin antara membunuh dan tidak melakukannya.

" Tidak, aku tidak akan membunuh Habil karena ia masih saudaraku, "jawab nalurinya.

" Kau sangat bodoh Qobil, di sini tidak ada yang melihat perlakuanmu terhadap Habil. Untuk itu bunuhlah ia !, "kata iblis yang menjawab nalurinya. Karena iblis selalu menggoda dan memberi dorongan seperti itu, iapun tidak tahan.

Ketika hatinya mulai goyah, maka iblis pun semakin melancarkan bujuk rayu kepada Qobil untuk membunuhnya serta merta ia memukul Habil yang ada di hadapannya.

Habil yang tahu maksud kakaknya tidak mengelak ketika Qobil memukulnya. Semua itu ia serahkan kepada keadilan Allah dan ia terima. Sehingga kematiannya tidak dapat dielakkan. Dengan demikian Qobil merupakan orang pertama yang melakukan pembunuhan di muka bumi ini.

Setelah membunuh adiknya, Qobil merasa berdosa, menyesal dan takut terhadap ayahnya. Pembunuhan ini diterangkan dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 30 :
Artinya : " Maka hawa nafsu Qobil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnya lah, maka jadilah la seorang diantara orang-orang merugi".(Al Maidah : 30)
 
Karena hatinya merasa dikejar dosa yang bersatu dengan penyesalan, ia pun kebingungan. Mayat adiknya dipanggul kesana kemari. la tidak tahu hendak diapakan mayat adiknya itu. Di saat ia kebingungan, iblis datang mentertawakan. " Kini sudah dua manusia yang telah termakan bujukan. Dan engkau Qobil merupakan salah satu temanku di neraka kelak," ejek iblis dengan sukaria.

"Kemana harus kubawa mayat adikku,"gumam Qobil sambil bersandar di bawah pohon rindang. Di saat demikian rasa sesalnya timbul kembali.

Allah Maha Pengasih. Meskipun Qobil telah melakukan pembunuhan ia diberi jalan oleh Allah. Allah menyuruh dan mengirim dua ekor burung gagak. Keduanya berkelahi sehingga salah satunya mati. Melihat hal ini Qobil teringat kelakuannya terhadap adiknya Habil.

Setelah salah satu gagak mati, maka gagak yang hidup menggali tanah dan menguburkannya. Kelakuan gagak yang masih hidup itu tidak terlepas dari pengamatan Qobil. Dengan serta merta ia meniru gagak tadi. la menggali tanah dan menguburkan adiknya. Gagak yang memberi contoh pada Qobil untuk menguburkan saudaranya sudah dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 31 yang berbunyi:  
Artinya:
" Kemudian Allah menyuruh seekor gagak menggali-gali dengan paruhnya dan kakinya untuk memperlihatkan kepadanya (Qobil) bagaimana seharusnya mengubur saudaranya. Berkata Qobil: "Aduhai celaka aku mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lain aku dapat menguburkannya mayat saudaraku ini ?". Karena itu jadilah dia orang-orang yang menyesal". (Al Maidah : 31)
 
Setelah menguburkan adiknya, Qobil tidak pulang ke rumah. Hal ini menyebabkan Adam dan Hawa merasa khawatir. Meskipun demikian mereka tetap menyerahkan semuanya kepada Allah. Adam pun sebenarnya sudah mengetahui kejadian yang menimpa Habil, karena ia diberi petunjuk dari Allah.

Sernua kejadian yang menimpa kedua anaknya adalah hasil tipu daya iblis. Karena ia tidak senang jika melihat anak cucu Adam mempunyai perilaku yang baik, taqwa pada Allah. Hal ini disebabkan oleh janjinya kepada Allah yang selalu membujuk anak cucuk Adam untuk diseretnya ke dalam perilaku buruk.

Ditulis Oleh : Unknown // 20.17
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.