Cari Blog Ini

SEMUA KEMBALI KEPADA ALLAH

Inna lillahi wa inna illaihi roji’un…
Sesungguhnya dari Allah dan akan kembali kepada Allah…
Pengertiannya kita pernah berjumpa dengan DIA di kondisi suci
yaitu dalam bentuk jiwa yang berisi iman yang sempurna(ma’rifat).
Di sana tidak ada ajaran agama, yang ada hanya iman…
Bagaimana iman kita saat menghadap DIA dalam shalat, merasakankah adanya DIA?
Banyak orang yang pengetahuan Islamnya sempurna tapi pemahaman imannya masih kurang…
Apakah yang dinilai oleh Allah, agama atau iman seseorang?
Agama dapat direkayasa oleh akal manusia tetapi iman tidak dapat direkayasa,
karena iman merupakan kebenaran yang hakiki yang dapat diterima oleh Nur Muhammad dalam Qolbu setiap Manusia.
sehingga setiap Allah menegur hambanya selalu firmannya berbunyi :”hai orang – orang yang beriman”… Tidak ada teguran :”hai orang – orang Islam”,
walaupun Islam telah dijadikan sebagai agama yang sempurna..
Iman diberikan oleh Allah ke dalam Bathin setiap “jiwa” manusia,pada saat manusia belum dibungkus oleh “jasad”
yang terdiri dari : Bulu, Kulit, Daging, Urat, Darah, Tulang dan Sumsum.
Islam diajarkan oleh Allah melalui peraturan dan ketentuan yang dipahami dan diterima oleh akal manusia.
Kaji dan tafsirkan Wahyu yang pertama kali diturunkan Surat ‘Alaq ayat 1 – 5 :
1. Iqra’ bismi rabbikal ladzii khalaq.
2. Khalaqal insaana min ‘alaq.(Yang telah menciptakan “manusia” dari segumpulan darah).
3. Iqra’ wa rabbukal akram.
4. Alladzi ‘allamma bilqalam.
5. ‘Allamal insaana maa lam ya’lam.(Yang telah memberi tahu “manusia” apa – apa yang belum diketahuinya)
Penjelasan ayat kedua :
yang dimaksud dengan manusia di ayat tersebut adalah manusia idhofi
atau manusia yang lemah, yang sering berkeluh kesah.
Penjelasan ayat kelima :
yang dimaksud dengan manusia di ayat kelima adalah manusia hakiki
atau manusia yang sempurna yaitu jiwa.
Rangkuman
Jadi untuk menjalin hubungan kepada Allah(shalatullah) pertama – tama wajib menyempurnakan
iman yang ada dalam jiwa setiap manusia, yang ditunjang oleh pengetahuan islamnya.
Di dalam diri setiap manusia ada empat esensi yaitu jasad,jasad halus,roh kasar,rohani halus (ruhul qudus)...
Semua manusia mau agama manapun pada saat meninggal Ruhul Qudusnya semua kembali kepada Allah,tapi ada yang tidak akan kembali alias tertinggal di dalam tanah/kuburan menerima penyiksaan,yaitu JIWA.....,bagaimanakah agar supaya JIWA ini di angkat atau ikut serta bersama Ruhul Qudus sehingga dia tidak merasakan pedihnya siksa kubur?Inilah satu pembelajaran para Arifbillah selama ini,yang di tempuh dengan jalan THOREQAH.
Untuk Penjesannya konsultasikan ke Mursyid Anda masing-masing ...!!!

Ditulis Oleh : Unknown // 19.25
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diberdayakan oleh Blogger.