Cari Blog Ini

Makna Hakekat


Hakikat ini sudah merupakan bahasa indonesia berasal dari bahasa arab yang artinya KEBENARAN,KENYATAAN ASAL atau YANG SEBENAR-BENARNYA.
Kebenaran dalam hidup dan kehidupan,inilah yang dicari dan ini pulalah yang dituju.Hakikat alam,Hakikat diri saling berkaitan dan mempunyai arti yang sangat dalam.identik dengan pengertian Jasad,hati,nyawa,rahasia.
Kebenaran bukan terletak pada akal pikir dan hati,tapi juga pada Rasa,yakni rasa jasmani dan rasa nurani.Pembahasan kemudian diteruskan siapa yang mencari dan siapa yang dicari.disinilah permainan rasa yang oleh para Arif Billah menyebutnya dengan istilah “amrun Dzauqi”(urusan perasaan paling dalam).Lepas itibar,lepas dari Raqom (lukisan) dan Rasam (gambaran).Lau dengan kerendahan hati mereka berkata kepada dirinya sendiri”MAN LAM TADZUQ LAM YADRI”(siapa yang tidak merasa tidak akan tahu.MAYAKHRUJU BAINA-SYAFATAIN ILLA ISYARAT WAL ITIBAR(apa yang keluar dari dua bibir adalah hanya sekedar isyarat dan itibar)

Makna Marifat

 Kata Marifat (biasa ditulis dalam bahasa indonesia MAKRIFAT)berasal dari kata ARAFA yang artinya mengenal.Bersumber dari hadist Rasulullah s.a.w:
“MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU”artinya siapa yang mengenal dirinya,sesungguhnya dia dapat mengenal Tuhanya.
Diri ini penuh dengan serba ketergantungan,kekurangan,kelemahan,fana dibanding denga Allah swt.yang memiliki kekuasan,kebesaran,keperkasaan dan kekekalan serta memiliki seluruh sifat-sifat kesempurnaan.Tidak ada seorang manusiapun yang sanggup dan mampu mengenalNya dalam arti hakiki.
Menurut para Arif Billah bahwa seseorang yang bersungguh-sungguh dijalan Allah,mereka dalah laksana jarum dengan gumpalan besi berani.Karena getaran magnit itulah bukan kemampuan sijarum dia berlari mengejar besi berani.Akhirnya sijarum tiada sadarkan diri laksana Musa alaihis-salam dibukit Thursina.Dalam QS.Al araf ayat 143 yang artinya Musa jatuh tersungkur tak sadar diri.
Marifat juga merupakan bagian dari syareat,thorekat dan hakekat.keempat ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.Gugur salah satunya berarti gugur pula keseluruhanya.

Makna Thoreqat


Thoreqat adalah tujuan atau jalan.Persamaan katanya menurut segi bahasa”Mahzab”yang artinya jalan.Mengetahui adanya jalan,perlu pula mengetahui cara melintasi jalan agar tujuan tidak kesasar.Tujuan adalah kebenaran,maka cara untuk melintasi jalan harus dengan benar pula.Untuk ini harus sudah ada persiapan Bathin,yakni sikap yang benar,sikap hati yang demikian tidak akan tampil dengan sendirinya,sehingga perlu adanya latihan-latihan tertentu dengan cara-cara tertentu pula.Sekitar abad ke-2 dan ke-3 Hijriah lahirlah kelompok-kelompok (umumnya terdiri dari golongan Fuqara wal masakin)dengan metode latihan berintikan ajaran DZIKRULLAH.sumber pegangan tidak lepas dari ajaran Rasulullah SAW.Kelompok ini menamakan dirinya dengan nama THORIQAT yang berpredikat masing-masing sesuai dengan nama ajaran pembawa ajaran itu.Terdapatlah beberapa nama antara lain:
THORIQAT QODIRIYAH:pembawa ajaran,Syekh Abdul Qadir Jaelani q.s (qaddasallahu sirrahu)
THORIQAT SYADZILIYAH:pembawa ajaran,Syekh Abu Hasan As-Syadzili q.s
THORIQAT NAQSYABANDIYAH:pembawa ajaran,Syekh Baha’uddin An Naqsyabandi q.s
Dan masih banyak lagi nama-nama Thoriqat yang mereka anggap sejalan dengan apa yang difirmankan oleh Allah SWT:
Artinya:”Jika mereka benar-benar istiqomah(tetap pendirianya/terus-menerus)diatas Thoriqat (jalan)itu,sesungguhnya akan kami beri minum mereka dengan air (hikmah)yang berlimpah-limpah.(QS.Al Jin:16)
Banyak ulama yang berpendapat bahwa dari sejumlah Thoriqat-Thoriqat yang tersebar didunia islam,ada yang MU’TABAR(diakui)dan GHAIRU MU”TABAR (tidak diakui).
Seseorang yang memasuki Thoriqat,dinamai salik (orang yang berjalan),sedang cara yang mereka tempuh menurut cara-cara tertentu dinamakan Suluk.

Makna Syareat

Dari segi bahasa artinya:”TATA HUKUM”.Disadari bahwa dalam alam semesta ini tidak ada yang terlepas dari apa yang dinamakan HUKUM.termasuk untuk manusia sebagai mahluk sosial dan sebagai Hamba Allah,perlu diatur dan ditata sehingga tercipta keteraturan yang menyangkut hubungan antar manusia,manusia dengan alam,serta manusia dengan maha pencipta.
Dalam ajaran islam melaksanakan aturan dan ketentuan hukum tanpa memahami dan menghayati apa tujuan hukum,maka pelaksanaanya tidaklah memiliki nilai yang sempurna.Orang tua-tua biasa menyebutnya Kulit tanpa Isi.Tujuan hukum adalah kebenaran,atau dalam istilah Kitab Kuning yang sebenar-benarnya (HAKEKAT).Untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan jalan dan cara.tanpa mengetahui jalannya tentu sulit mencapai tujuan.Hal itu dinamakan THOREQAT

 
Diberdayakan oleh Blogger.